Harap Tunggu...

Senin, 10 Februari 2025
» Artikel » MENGHARAP PESONA MALAM SERIBU BULAN
MENGHARAP PESONA MALAM SERIBU BULAN
  

MENGHARAP PESONA MALAM SERIBU BULAN
Oleh : Muhamad Ikhwan, SH., MH.

seribuPA.PALANGKARAYA. Mengawali Ramadhan tahun ini saya bersyukur karena masih bisa menjalaninya bersama keluarga tercinta, kehangatan Ramadhan akan terasa sempurna jika ritual yang menyertainya dapat dilakukan bersama-sama dengan orang-orang terkasih, bulan penuh berkah ini memberikan secercah harapan semoga hari-hari Ramadhan ini bisa dijalani dengan bilangan Ramadhan yang sempurna. Kebahagian berjumpa kembali dengan Ramadhan menjadi sebuah keniscayaan yang seharusnya ada pada benak kita yang selalu berikrar dengan kalimat “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya karena Allah semata.

Ada banyak keistimewaan yang terkandung di bulan Ramadhan ini, mulai dari dibukanya pintu langit dan ditutupnya pintu neraka, diampuninya dosa-dosa yang telah lalu bagi mereka yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala dari Allah, dilipatgandakannya setiap pahala, dan masih banyak lagi keistimewaan yang Allah persiapkan bagi hamba-hamba-Nya yang beribadah di bulan itu. Salah satunya adalah sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan terdapat malam seribu bulan (lailatul qadar). lailatul qadar adalah satu malam yang sangat istimewa yang hanya terjadi satu kali dalam setahun dan hanya ada ketika bulan Ramadhan. Di dalam Al Qur’an Allah melukiskan lailatul qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, artinya setiap amalan yang dikerjakan pada malam itu lebih baik dari amalan yang dikerjakan di bulan selain Ramadhan.

Kapan Allah menurunkan malam seribu bulan itu ? turunya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana yang dinyatakan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan”.

Betapa istimewanya malam lailatul qadar, sampai-sampai Allah  menyembunyikannya pada malam-malam yang ganjil di sisa hari yang kesepuluh dari bulan Ramadhan, malam istimewa ini senghaja Allah persiapkan bagi mereka yang dengan tulus ikhlas bersujud kepada-Nya dengan mendirikan sholat malam, memperbanyak membaca al-qur’an, serta amalan lain yang mendekatkan kepada kemahakuasaan-Nya, kebiasaan ini mereka lakukan tidak saja di bulan Ramadhan, namun juga di sebelas bulan di luar Ramadhan. mereka itulah hamba-hamba pilihan yang dipersiapkan oleh Allah untuk mendapatkan malam penuh pesona itu sebagai bonus tahunan dari sang Maha mempesona.

Mengapan Allah menyembunyikan turunnya malam seribu bulan itu ? ini semata-mata karena Allah ingin melihat hamba-hambanya  yang bersungguh-sungguh mencari malam tersebut dengan mereka yang malas. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencarinya.

Bagi yang mengharap berjumpa dengan malam seribu bulan hendaknya bersungguh-sungguh di sisa hari Ramadhan ini, khususnya di sepuluh hari terakhirnya. Semoga satu dari sepuluh malam terakhir yang kita hidupkan tersebut adalah lailatul qadar. Sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang beruntung dengan menemui malam seribu bulan. Amien. (ikh).