Sabtu, 03 Juni 2023
» Artikel » TRAGEDI MINA
TRAGEDI MINA
  

TRAGEDI MINA
oleh H.M. Gapuri

             Dalam pelaksanaan ibadah haji di tahun 2015 ini, musibah datang silih berganti. Dimulai dengan jatuhnya crane di Masjidil Haram yng menewaskan 111 orang, disusul tanah longsor yang menelan 2 korban jiwa. Kemudian terjadi pula kebakaran Hotel Sahhab Al Barkah di kawasan Aziziah dan ambruknya tenda-tenda jamaah di Arafah akibat badai serta terbakarnya Hotel Gawhara Taljawar di daerah Raudah, Makkah meski ketiga perintiwa ini tidak menelan korban jiwa tapi cukup membuat panik para jamaah. Dan yang paling memilukan adalah Tragedi Mina yang menelan korban jiwa hampir 800 orang, 59 diantaranya berasal dari jamaah haji Indonesia. Jumlah tersebut  akan terus bertambah mengingat masih banyak jamaah yang hilang dan belum ditemukan. Konon masih ada empat kontainer penyimpanan mayat yang belum dibuka.

            Berbagai isu muncul sebagai penyebab terjadinya tragedi itu. Ada yang mengatakan jamaah dibelokkan oleh pihak keamanan Arab Saudi hingga bertemulah jamaah di suatu titik yang saling berhadapan dan saling dorong. Ada pula yang mengatakan, sekolompok jamaah tiba-tiba berhenti di Jalan Arab 204, sementara arus jamaah yang mau menuju pelontaran mengalir deras.  Jamaah berdesakan dan banyak yang terjatuh lalu terinjak-injak.  Penyebab lainnya ditengarai akibat kurang disiplinnya para jamaah, karena tidak mentaati jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak Arab Saudi sebagai pemegang otoritas pelayan tamu-tamu Allah. Pagi itu, konon, adalah jadwal untuk jamaah dari Mesir dan Afrika. Namun dari negara-negara lain seperti Iran, Pakistan, India, Indonesia dan negara lain yang tidak terjadwal ikut juga ke pelontaran untuk melontar jumrah aqabah di waktu yang afdlal.

             Tragedi Mina bukan hanya kali ini terjadi. Data menunjukkan, tragedi Mina  terjadi dari tahun ke tahun. Tahun 1990 ada 1.426 orang meninggal terinjak-injak di Terowongan Al Mu’aishim Mina; tahun 1994 ada 270 meninggal karena terinjak-injak di jamarat; tahun 1995 ada 3 orang meninggal dan 99 cedera akibat kebakaran di Mina;  tahun 1997 ada 343 tewas akibat kebakaran tenda di Mina; tahun 1998 ada 180 meninggal karena terinjak-injak di pelontaran Mina; tahun 2001 ada 35 orang meninggal karena saling dorong di Mina; tahun 2003 ada 14 jamaah yang tewas mengenaskan karena terinak-injak di Mina; tahun 2004 ada 244 tewas karena berdesakan dan pada  tahun 2006 ada 360 jiwa meninggal karena berdesakan di Mina.

             Kenapa Tragedi Mina terus berulang? Tentu banyak faktor penyebabnya. Salah satunya adalah karena kurangnya disiplin para jamaah haji dalam mentaati jadwal melontar jamarat. Parahnya ketidakdisiplinan itu berasal dari ketua rombongan. Ada kesaksian dari beberapa jamaah yang selamat dalam tragedi Mina baru-baru ini bahwa  kepergian mereka ke pelontaran karena diajak oleh ketua rombongan, padahal jadwal melontar untuk jamaah Indonesia di sore hari. Ketua rombongan yang biasanya dipilih dari orang yang berpengetahuan dan berpengalaman justru “menjerumuskan” para jamaah yang dipimpinnya.

            Jadwal melontar yang telah ditetapkan pemerintah Arab Saudi seharusnya ditaati semua pihak, sebab area pelontaran Mina tidak terlalu luas.  Meski pemerintah Saudi sudah memperlebar pilar jamarat dan membuat jalan layang beberapa tingkat, namun semua itu tetap saja tidak mampu menampung jutaan orang dalam waktu yang bersamaan.

            Ke depan, pihak penyelenggara haji yaitu Kementerian Agama harus benar-benar menekankan perlunya kedisiplinan kepada para jamaah, wabilkhusus kepada petugas haji. Para petugas haji berkejiban membimbing dan menjaga keselamatan jamaah agar tragedi yang sudah sering terjadi ini tidak terulang lagi.

            Tregadi sudah terjadi, tak perlu saling menyalahkan, namun hendaknya peristiwa ini tetap dievalusi. Kita sadar bahwa ini semua adalah ujian dari Allah. “Dia (Allah) yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk ayat: 2)”. Semoga peristiwa ini memberikan pelajaran berharga bagi kita semua dan kepada para korban semoga mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Amin

Berita Selanjutnya 
Terimakasih telah membaca Artikel - TRAGEDI MINA. Silahkan tinggalkan komentar, saran dan pesan Anda untuk kemajuan website Pengadilan Agama Kelas 1A Palangka Raya. Terimakasih untuk dukungan dan partisipasi Anda.
Total Komentar    Belum Ada Komentar
  • Nama harus diisi, Email tidak akan disebarluaskan, Terimakasih.
  • Mohon untuk menggunakan ejaan yang benar / kata-kata yang mudah dimengerti

Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.

*