Harap Tunggu...

Kamis, 15 Mei 2025
» Berita » TRADISI TERAKHIR BEKERJA DI BULAN RAMADHAN UNTUK SALING MEMAAFKAN
TRADISI TERAKHIR BEKERJA DI BULAN RAMADHAN UNTUK SALING MEMAAFKAN
  

TRADISI TERAKHIR BEKERJA DI BULAN RAMADHAN UNTUK SALING MEMAAFKAN

  

Palangka Raya│pa-palangkaraya.go.id

Saat ramadan tinggal beberapa hari, ada yang merasa bahwa puasa berjalan begitu cepat. Namun ada juga yang merasakan sangat lama. Soal rasa itu tidak bisa dibuat sama. Satu jam menikmati alunan musik indah tentu terasa cepat, sementara satu jam menunggu saat berbuka tentu dirasakan sangat lama. Jadi cepat atau lambat adalah rasa subjektif yang bisa jadi sama, bisa juga berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Bisa juga suatu saat sangat cepat, nanti di saat yang lain rasanya lambat.

Mungkin kita tidak sedang menyamakan antara ibadah puasa ramadan dengan alunan musik. Namun ini soal rasa. Juga tidak menyatakan bahwa kita mampu menikmati sepenuhnya puasa sebulan penuh ini. Sebagai manusia biasa kita sering merasakan bahwa puasa itu penuh perjuangan yang tidak ringan. Kalau kemudian perjuangan selama sebulan penuh ini kok rasanya berjalan begitu cepat, tentunya ada banyak faktor yang terkait dengannya. Begitu sebaliknya di saat kita merasakan puasa itu sangat lambat.

Sebulan penuh kita menjalankan ibadah puasa, terutama bagi teman-teman bekerja di kantoran sudah barang tentu momen ramadhan menjadi sangat spesial. Oleh karena itu saat ramadhan hampir usai kita ingin ibadah yang kita lakukan dengan penuh perjuangan dan susah payah itu bisa diterima dan dirayakan dengan hati yang bersih dan jiwa yang lapang. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan meminta maaf dan mema’afkan, baik kepada pimpinan, atasan maupun sesama rekan kerja lainnya. 

Tradisi ini bukan sekadar formalitas saja, melainkan memiliki makna yang mendalam. Mema’afkan lebih berat dari minta maaf, tapi memberi maaf lebih mulia daripada meminta maaf. Dengan saling mema’afkan hubungan yang sempat renggang dapat kembali terjalin, dan beban emosi dari masa lalu bisa dilepaskan. (Redaksi/IT).

Follow juga akun Media Sosial PA Palangka Raya
Instagram : pa_palangka_raya
facebook : pengadilan agama palangka raya
youtube : PA Palangkaraya

#humasmahkamahagung #ditjenbadilag #pa_palangkaraya #pta_palangkaraya