www.pa-palangkaraya.go.id | Senin, 15 Juli 2024
Komisi III DPR RI melaksanakan kunjungan kerja reses ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ir. Pangeran Khairul Saleh, M.M selaku Ketua Tim dengan beberapa anggota komisi III lainnya, seperti Dr. Habiburokhman, S.H., M.H., Dr. I Wayan Sudirta, S.H., M.H., Dr. Romo H.R. Muhammad Syafi’i, S.H., M.Hum., H. Moh. Rano Alfath, S.H., M.H., H, Heru Widodo, S.Psi., Dr. Hinca IP Pandjaitan XIII, S.H., M.H., Dr. Benny K. Harman, S.H., dan Habib Aboe Bakar dengan melakukan pertemuan bersama beberapa mitra.
Mitra-mitra tersebut antara lain, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, BNN Provinsi Kalimantan Tengah, Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Tengah, Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya dan Pengadilan Tata Usaha Negara Palangka Raya. “Kami menyerap aspirasi. Misalnya kelebihan kapasitas. Jadi lapas di kalteng ini hampir 100% kelebihan kapasitas,” ujar Pangeran usai pertemuan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (15/7/2024).
Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya beserta beberapa Satker terdekat turut hadir dalam dengar pendapat dengan Komisi III DRP RI, seperti PA Palangka Raya yang diikuti oleh Dr. Yusri, S.Ag., M.H. Ketua dan Misran, S.H. Sekretaris, PA Sampit, PA Nanga Bulik, PA Sukamara dan PA Pangkalan Bun.
Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya tampil pada sesi kedua dalam paparan jawaban atas pertanyaan Komisi III DPR RI disampaikan oleh KPTA Palangka Raya Drs, H. Tarsi, S.H., M.H.I. menyampaikan hal-hal terkait anggaran, program prioritas, kebutuhan anggaran, pengawasan, keadaan perkara, perkara yang menonjol di lingkungan Peradilan Agama se Kalimantan Tengah, penyebab perceraian, eksekusi, dan program peningkatan integritas dan kapasitas.
Dalam dengar pendapat tesebut, Komisi III juga menyoroti mengenai pengawasan terkait program peningkatan integritas aparatur, sejauh ini berapa banyak Hakim/ASN yang bermasalah yang dikenai sanksi, karena apa yang disampaikan belum detil berapa jumlahnya.”Ujar Benny K. Harman pintanya.